Kamis, 27 April 2017

Pikiran dan hanya pikiran.

Beberapa pekan yang lalu saya membuat banyak orang yang ada di sebagian lingkaran pertemanan saya kecewa. Bukan karena saya tidak sayang kepada mereka, namun bisa dibilang saya mulai lelah dengan keadaan di tempat itu. Saya mencari cara bagaimana saya bisa keluar dari tempat itu dan membuat mereka menyalahkan saya, ya... saya melakukan itu dengan tujuan, agar saya tidak merasa ingin kembali lagi ke tempat tersebut.

Namun saya baru tau bahwa apa yang saya tujukan meleset dari perkiraan saya. Saya hanya ingin bilang permasalahan yang timbul di antara kita itu sudah ada campur tangan orang lain dalam penyebaran isu yang saya sendiri tidak sadar. Saya tidak pernah mengajak orang lain untuk membenci atau menjauhi salah seorang diantara kita. Kalau ingin berkata jujur, jika saya tidak memiliki hati seperti kata kalian, saya akan membuka semua yang pernah kalian katakan kepada saya mengenai salah seorang dari kalian itu. Tapi, saya tidak ingin membuka itu semua karena saya tau kalian tidak akan pernah mengakui perkataan jahat kalian mengenai orang tersebut, karena ia adalah senior kalian bahkan seorang tokoh di lingkungan kita berada, walau untuk saya orang itu bukanlah tokoh. Istilah tokoh di kalangan kita itu saya dapatkan dari seorang senior yang lebih senior dibandingkan dirinya.

Maaf, jika ternyata pertemuan kita beberapa pekan yang lalu tidak menghasilkan kesimpulan yang baik, bahkan ada yang bilang bahwa saya menantang orang tua yang bermasalah dengan saya itu, bagaimana tidak terlihat menantang, jika saya merasa bahwa saya dipojokkan oleh 9 orang dari kalian? Secara psikologis saya, yang saya lakukan adalah mempertahankan diri saya. Ketika saya tau masalah kedua yang menjadi permasalahan kenapa orang tua ini kesal kepada saya, saya kaget karena permasalahan itu bukan permasalahan yang saya buat, tapi menurut saya itu adalah buah yang dirinya lakukan pada saat itu.

Saya hanya ingin mengungkapkan sedikit saja dengan banyak kata yang akan membuat kalian yang membaca kesal, karena banyak sekali kata yang tidak jelas ditujukan kepada siapa. Saya ingin menulis ini hanya untuk sekedar meringankan lubang yang kalian buat dihati saya, karena jika tidak saya tulis, lubang itu akan terus terbuka tanpa bisa saya tutup. Saya hanya ingin menyimpan kenangan masalah saya dengan kalian atau yang menurut saya masalah tapi menurut kalian bukan masalah.

Saya hanya ingin menyampaikan kepada teman saya yang juga rekan kerja saya, bahwa kalian tidak salah namun hati saya terluka terhadap apa yang kalian lakukan kepada saya, saya tidak tau apakah perjuangan kita selama ini tidak berarti buat kalian? Maaf jika kalian tidak bisa menghubungi saya melalui sebagian aplikasi chating, namun saya sedang berusaha ikhlas untuk menerima perlakuan kalian kepada saya. Saat ini saya ingin berjalan tanpa memikirkan lubang yang ada saat ini. Maaf untuk segala yang pernah saya perbuat dari awal tahun 2017 hingga akhir bulan maret 2017, ternyata benar kata orang, hanya orang yang merasa pernah berjuang bersamalah yang akan memaklumi, tapi entah kenapa disini hanya saya yang merasa berjuang dan saya merasa bahwa kalian tidak melihat saya berjuang bersama kalian dengan kelakuan kalian awal bulan april lalu.

Semoga tempat usaha yang saya tinggalkan kemarin mendapatkan pekerjaan yang banyak, sehingga saya tidak akan kepikiran oleh tempat itu. Semoga kalian lebih bahagia tanpa saya, semoga tuhan melindungi kalian semua.


Salam sejahtera untuk kalian semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar